Iklan

Batik Bayat Melestarikan Peninggalan Leluhur

Batik Bayat Melestarikan Peninggalan Leluhur
Batik  Bayat
 
Batik adalah seni tradisional yang harus selalu dilestarikan, di Indonesia banyak akan beragam batik, di mana setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri. Ada yang masih sangat tradisional, ada juga yang sudah mengunakan sentuhan modern baik warna dan cara membuatnya. Ada batik tulis yang masih sangat tradisi sekali proses membatiknya, ada pula yang sudah mengunakan cap atau mesin, biasanya yang mengunakan mesin atau cap guna memenuhi pesanan pasar dan sudah bersifat bisnis. 


Kalau mengulas batik, pasti orang akan begitu mengenal batik dari tembayat, namun untuk mengenal lebih dekat batik banyak yang berdomisili di Kabupaten Klaten yang kemudian meluas ke daerah sekitarnya, antara lain ke Kecamatan Bayat, Kecamatan Wedi dan Kecamatan Juwiring. Dari ketiga kecamatan itu yang paling banyak memiliki jumlah sentra industri batik adalah kecamatan Bayat.


Sentra industri itu antara lain adalah Batik Cap di Desa Beluk, Batik Tulis di Desa Jarum dan Desa Kebon, serta Batik Tenun Lurik di Desa Tegalrejo.
Pada awalnya sampai sekarang batik bayat lebih dominan dengan mengunakan warna soga atau kecokelatan yang identik dengan warna batik Kasunanan Surakarta. Akan tetapi dalam perkembanganya para produsen batik di Bayat tidak menutup kemungkinan mengunakan warna-warna lain demi tuntutan konsumen, namun tidak meninggalkan tradisi yang ada.






Batik bayat mempunyai banyak akan kreasi motif diantaranya adalah:
- Motif Gajah Birowo
- Motif Pintu Retno
- Motif Pangliris
- Motif Babon Angrem
- Motif Mukti Wirasat







Share This :